Rasa itu begitu dalam
Begitu menyesak dada
Sampai-sampai enggan merasanya
Kamu ingin lari
Kamu mau menghilang
Tapi kamu salah
Kamu tak perlu menghindar
Hanya perlu menghadapinya,
Hanya butuh melawannya
Hingga kamu mengerti bagaimana caranya…
Baru-baru ini saya merasa
benar-benar jenuh. Sungguh, tak dapat dikatakan lagi seberapa menyesaknya rasa
jenuh itu. Saya merasa lelah, baik lelah hati, maupun lelah fisik. Rasa-rasanya
begitu banyak hal yang saya harus pikirkan dan banyak hal yang harus saya
kerjakan. Alhasil, rekan-rekan setim saya yang jadi korbannya. Mereka yang jadi
pusing karena saya pusing. Mereka yang jadi harus memikirkan karena saya minta
mereka yang memikirkannya. Ya, mungkin saya lelah karena mengerjakan hal yang
itu-itu aja. Bahkan, mungkin saya merasa tertekan harus memikirkan dan
melakukan yang itu-itu terus. Sepertinya begitu.
Saya bersyukur sekali setelah saya
memutuskan untuk “rehat sejenak” dari kesibukan saya, banyak hal yang
mengingatkan saya untuk tidak terlarut dalam kejenuhan itu. Saya ditegur
berkali-kali lewat firman-Nya dalam saat teduh saya. Saya juga ditegur lewat
buku yang saya baca. Bahkan, dari beberapa orang. Saya diingatkan untuk tidak
mengabaikan tugas dan tanggung jawab saya ‘hanya’ karena kejenuhan itu. Saya diingatkan
kembali tentang tujuan saya melakukan segala sesuatunya. Ya, saya tidak sadar.
Atau mungkin saya lupa? Entahlah. Yang terpenting, saya sudah ingat atau sadar
bahwa motivasi saya mengerjakan ‘pekerjaan-pekerjaan’ itu adalah bagi-Nya,
karena saya ingin melakukan segala sesuatu terbaik untuk-Nya. Sehingga perlu
dipertanyakan lagi, apa sudah benarkah motivasi saya dalam melakukan
tugas-tugas tersebut? Atau selama ini saya hanya mengerjakannya karena program
semata? Renungan yang sangat ‘ngena’ buat saya. Dan saya senang ditegur-Nya.
Beberapa hari kemudian, saya
ditanyai tentang tugas yang harus saya kerjakan. Syukur sekali saya sudah
diingatkan sebelumnya, sehingga dengan semangat saya katakan bahwa saya akan
segera mengerjakan dan menyelesaikannya. Lega sekali, bahagia sekali saat saya
mengatakan hal tersebut. Padahal pada saat merasa jenuh itu saya sudah
menyerahkan segala tugas dan tanggung jawab itu kepada rekan-rekan setim. Namun,
sekarang saya sudah semangat lagi. Ternyata memang disini Tuhan mau saya
bekerja dan saya menyadari bahwa saya sangat menyukai tugas dan tanggung jawab
yang harus saya kerjakan ini. Ya, saya menikmatinya :)
Dari hari ke hari, saya merasa
semakin didewasakan-Nya. Saya dipaksa-Nya dewasa menghadapi segala hal, bahkan
hal-hal yang dulunya tidak saya sukai. Ya, saya tahu itu adalah keharusan,
meskipun terkadang begitu sakit rasa-Nya untuk mengikuti kehendak-Nya. Saya ingin
berusaha taat. Saya ingin menyerahkan diri saya sepenuhnya bagi-Nya. Jika saya
jenuh lagi, saya sudah tahu caranya. Saya harus paksa diri saya untuk tetap
menghadapinya, untuk melawan rasa jenuh itu karena saya tahu bahwa saya tidak
bisa sesuka hati lagi mengatur hati dan diri saya, ada Dia, Dia yang punya
Kuasa. Semoga saya tak lupa atau tak sadar lagi ya :D Semoga saja :)
bagus deh jadi tambah dewasa :)
ReplyDelete