11/19/10

Akhirnya....

Kayaknya di Indonesia nggak ada lagi yang namanya musim kemarau. Tinggal musim penghujan yang mengisi hari-hari. Pagi, siang, sore, malam, bahkan kadang dini hari aja udah hujan. Mau ke kampus, datang hujan. Mau ada kegiatan lain, hujan tiba. Saya emang nggak bosan-bosannya dengan hujan. Meskipun saya nggak suka kehujanan. Yang saya suka sensasi hujan, beda dan indah. Mungkin orang-orang pada bosan dengar cerita kecintaan saya tentang hujan, tapi ya mau gimana lagi. Saya-nya nggak bosan –bosan sih 

Biasanya saya udah kebal dengan yang namanya kehujanan. Basah kuyup, udah jadi makanan sehari-hari akhir-akhir ini. Banyak orang yang bilang saya harus waspada supaya nggak kehujanan, entar sakit. Tapi, ya namanya saya yang sedikit nggak mau dengar apa kata orang, paling saya cuma jawab,”Tenang. Udah kebal kok.” Dan itu benar loh. Sekali dua kali kehujanan nggak jadi masalah sama saya. Paling cuma sakit kepala dikit doank. Namun ternyata….

Akhirnya saya jatuh sakit juga. Badan kedinginan, suhu tubuh meningkat, lidah mati rasa, kepala sakit, flu, semuanya campur aduk. Tapi, saya tetap bangga kok sama sistem imun tubuh saya. Sejak awal masuk semester baru ini, saya banyak sekali kehujanan. Namun, dua bulan kemudian, saya baru jatuh sakit. Hebat kan? 

Demam di rantau itu nggak enak, nggak ada untungnya. Kalau di rumah, demam terkadang jadi keuntungan. Biasanya, mama bakal mengabulkan apa saja permintaan saya kalau sedang sakit (udah kayak om jin aja :P). Asik kan? Itu enaknya berada dekat dengan keluarga. Tapi kalau jauh gini? Huh. Kebanyakan anak kos pasti ngerasa nggak enak banget kalau sedang sakit. Yang ada di pikiran adalah, pulang ke rumah, rumah, dan rumah. Seperti yang saya rasakan. Yang kepikiran cuma mama, mama, dan mama. Hehehe .

Saya nggak bilang, nggak ada yang peduli sama saya disini. Gini-gini, banyak yang ngomelin saya gara-gara nggak mau minum obat. Tapi, saya tetap pada pendirian saya dari dulu. “Entar juga sembuh sendiri.” Saya percaya, istirahat yang cukup adalah obat yang paling manjur. Kayaknya akhir-akhir ini saya cukup banyak beraktifitas. Tapi, saya masih bisa bersyukur kok atas mereka yang udah merhatiin dan peduli sama saya.

Kadang saya banding-bandingin, sakit saat punya seseorang yang spesial dengan sakit saat lagi sendiri. Sakit saat nggak sendiri itu masih ada nyenenginnya. Ada yang khawatirin, ada yang maksa-maksa buat berobat ke dokter, beliin obat, dan nganterin makanan. Saya jadi malu ketika sadar, saya manja banget pas lagi sakit. Tapi, wajar toh. Namanya aja orang sakit 

Sekarang saya lebih mandiri. Meskipun ada sih yang nawarin bantu apa aja yang saya inginkan. Tapi, enggaklah. Saya nggak mau ngerepotin lagi. Saya mau istirahat saja sejenak. Lelah, letih. Saya ingin mencoba mengosongkan pikiran saya sejenak, dari kuliah, laporan praktikum, dan juga dia yang tidak saya mengerti hingga sekarang. Saya akan mencoba benar-benar meliburkan pikiran dan juga fisik saya. Sakit itu nggak enak banget kan? Jadi doakan saya cepat sembuh ya 