2/16/11

Percayalah...

Menyelinap tanpa disadari
Hadir tanpa diketahui
Diam-diam memenuhi hati ini
Merambat, meresap
Aku percaya..
Rasa ini, rasa untukmu…

Mungkin masih banyak hal yang tidak kamu percayai dari saya. Mungkin sangat banyak. Mungkin juga sangat sulit. saya tidak menyalahkan kamu. Saya juga. Saya orang yang tidak gampang mempercayai suatu hal. saya hanya akan mempercayai hal yang saya ingin percaya. Berbeda dengan kamu yang selalu butuh bukti. Aneh kan saya? Ya, saya itu sebenarnya sangat aneh. Banyak hal yang saya lakukan, tanpa saya ketahui alasannya. Mungkin saya tidak tahu atau tidak ingin mencari alasannya. Tapi, saya tahu satu hal kok, Tuhan punya segala maksud atas semuanya dan Ia yang serba tau, bukan saya.

Mungkin semua ini masih terasa berat untuk saya. Memahami kamu, mengerti kamu, apalagi mengerti akan kehendak-Nya. Semuanya itu tidak segampang kata-kata yang diucapkan. Namun, saya juga orang yang tidak pernah kenal kata menyerah. Saya berusaha. Sampai detik ini, saya masih berusaha. Berusaha untuk semakin mengenal dan memahami kamu. Berusaha untuk mencari tau, apa memang benar kamu yang Tuhan kehendaki untuk saya.

Saya masih seorang manusia, yang tidak sempurna dan punya banyak kekurangan. Saya masih terus belajar, untuk terus memperbaiki diri. Setiap manusia sudah menjadi keharusannya untuk berusaha memperbaiki dirinya dalam hal apapun, begitu pula dengan saya. Dan saya yakin, kamu juga ingin memperbaiki diri untuk kebaikan kamu sendiri. Saya tidak ingin mengubah kamu menjadi orang lain. Tapi, saya ingin kamu menjaga diri kamu dengan sebaik-baiknya untuk kamu sendiri.

Dan saya mengerti tentang rasa yang hadir disini, di relung hati saya. Saya paham bahwa ini bukan hanya perasaan suka, layaknya anak SMA. Saya sudah mengalami jadi anak SMA yang berkali-kali suka pada seseorang. Saya tahu kok bedanya rasa suka dan rasa yang saya rasakan sekarang. Banyak pelajaran yang saya peroleh dari segala hal yang telah saya alami dan kamu sudah tahu beberapanya.

Tidak cukup hanya kata-kata yang bisa saya tuliskan untuk mengungkapkan betapa saya sangat bersyukur bisa mengenal kamu. Kehadiran kamu terasa begitu berarti dalam hidup saya. Saya tahu begitu banyak perbedaan saya dan kamu. Namun, itu semua serasa menyenangkan buat saya. Toh perbedaan itu yang membuat orang-orang saling melengkapi. Itu semua menambah pelajaran hidup saya. Seperti yang kamu bilang, ‘masalah yang kita alami melatih kita untuk lebih berpikir dan bersikap dewasa’ dan ‘orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa’.

Kali ini saya benar-benar serius. Saya percaya pada janji kamu. Tidak butuh banyak janji, cukup satu janji itu kamu penuhi, saya sudah sangat berterima kasih. Lagipula kamu tahu kan maksudnya saya bersikeras kamu harus memenuhinya? Ya, tentu saja itu semua juga untuk kamu.


Kamu salah satu alasan saya lebih serius dalam studi, juga dalam kedekatan saya dengan-Nya. Semoga saja kita semakin saling mengenal, mengerti, dan memahami seiring bergulirnya waktu. Seperti saya mempercayai setiap kehadiran hujan adalah bahagia saya dari-Nya, begitu pulalah saya percaya Ia akan memberikan yang terbaik untuk kita asal kita menyerahkan segala sesuatunya ke tangan-Nya. Percayalah  J