11/16/11

Lagi-lagi Praktikum

Sebagai mahasiswa kimia, nggak akan bisa jauh, apalagi menghindar dengan yang namanya praktikum. Dulu, saya sering kali mengeluhkan praktikum. Sering saya mengeluhkan waktu-waktu belajar saya yang berkurang dikarenakan membuat laporan praktikum. Praktikum yang hanya 1 sks, menyita waktu saya untuk mempelajari mata kuliah lain, yang rata-rata 3 sks/mata kuliah. Praktikum dulunya merupakan wabah kesengsaraan buat saya.

Semakin lama, semakin berat, semakin banyak praktikum dalam satu semester. Semester ini ada tiga praktikum. Melelahkan bukan mainnya, tidak dapat terucapkan lagi. Saya nggak punya waktu buat nonton film/drama korea lagi (T.T), waktu saya untuk menanyakan kabar teman-teman jadi berkurang, waktu saya untuk bercengkrama dengan sahabat-sahabat jadi berkurang, juga waktu bersama kamu berkurang drastis. Saya menyadari akan hal itu. Namun, yang jadi pertanyaannya, apakah praktikum ini telah menjadi ‘beban’ bagi saya?

Perspektif saya tentang adanya praktikum tidaklah sesempit dulu. Atau mungkin karena saya udah capek mengeluh ya? :P Namun, saat ini saya menyadari bahwa praktikum merupakan kebutuhan bagi kami. Teori saja tidaklah cukup untuk dunia kerja nantinya. Saat saya sudah menganggap itu adalah kebutuhan, pastilah ada suatu keharusan dalam diri untuk memperolehnya dan menikmatinya. Praktikum-praktikum di semester ini, menambah sederetan pembelajaran bagi saya. Bukan hanya sekedar materinya, yang memang di praktikum jauh lebih banyak diperoleh karena dipraktekkan dan juga bisa berdiskusi dengan asisten tentang hal yang masih tidak dimengerti, namun lebih dari sekedar itu.

Jujur saya masih sering merasa lelah dengan adanya keharusan buat laporan, menghapal skema kerja untuk respon awal dan juga respon akhir yang cukup menegangkan dalam menanti pertanyaan asisten. Namun, bukan itu yang jadi pokok yang saya tegaskan disini. Praktikum bukan hanya sekedar itu, jika kamu sungguh-sungguh punya tujuan menimba ilmu disana. Laporan memanglah rutinitas yang terkadang cukup membosankan, namun tidaklah membosankannya asalkan ada sesuatu hal yang ingin kita ambil dari prosesnya.

Disiplin waktu merupakan salah satu pembelajaran yang saya peroleh dari praktikum. Diperlukan pengaturan waktu yang cerdas untuk menyelesaikan laporan-laporan yang cukup banyak. Jika hanya malas-malasan, how can you finish all of them? Selain disiplin waktu, ketelitian juga diperlukan, baik pada penyusunan laporan dan juga dalam melakukan praktikumnya. Saya yang sering ceroboh, belajar untuk lebih mencermati sesuatu lagi. Yang tak kalah penting  adalah analisa. Masalah-masalah dan hasil percobaan yang terkadang tidak sesuai yang diharapkan, membuat saya lebih kritis lagi untuk berpikir lebih keras, apa yang menyebabkan ini terjadi? Penting sekali untuk mampu menganalisa suatu kondisi agar memiliki pikiran yang sudah terbiasa untuk peka dan kritis terhadap problem apapun.

Banyak lagi sederetan pembelajaran yang saya peroleh melalui praktikum. Dikarenakan ada sesuatu hal yang saya ingin peroleh dari praktikum ini, saya lebih berusaha lagi untuk sungguh-sungguh menikmati praktikum ini. Praktikum yang paling saya minati dan nikmati adalah praktikum Biokimia. Bukan sekedar karena alasan bahwa praktikum ini cukup santai dan banyak masak-masaknya (banyak makan-makannya),  namun karena saya merasa sungguh-sungguh mendapat ilmu dari praktikum ini dan sungguh-sungguh dapat menikmatinya. Tidak ada perasaan bahwa yang saya lakukan ini hanya sekedar sebuah sistem yang harus saya lalui, namun ada rasa tenang dan nyaman disana. Ditambah pula dengan ramah-tamahnya dan kehangatan asisten, siap untuk berdiskusi hal-hal yang tidak saya mengerti.  Sungguh, saya merasa inilah baru yang namanya sungguh-sungguh praktikum. 

Salah satu objek praktikum yang saya lakukan di praktikum Biokimia ini adalah pembuatan media pertumbuhan mikroba dan teknik pemindahan secara aseptik. Disini saya benar-benar belajar hal yang baru. Saya belajar bagaimana cara membuat media pertumbuhan mikroba dan menginokulasinya (inokulasi: pemindahan bakteri ke medium berbeda). Lebih terasa menyenangkan lagi karena mikroba yang kami inokulasikan terlihat pertumbuhannya, seperti di gambar berikut. Lapisan putih yang kami inokulasikan secara zig-zag itulah yang merupakan bakteri Escheria Coli. Hasil percobaan kami dinilai sangat baik oleh asisten (bangga dikit :P).

Selain tentang media pertumbuhan mikroba, banyak objek lain yang juga menambah pengetahuan saya di praktikum ini. Minggu ini kami melakukan percobaan pembuatan nata de tomato. Minggu depan saya akan melakukan percobaan pembuatan tahu dan tempe, sekaligus menutup praktikum Biokimia di semester ini. Wah, tidak terasa sudah selesai kedelapan objek yang menyenangkan ini :)

Selain dapat mencoba untuk konsumsi sendiri (makanan dan minuman yang dipraktikumkan), percobaan ini juga dapat diaplikasikan untuk bisa membuat industri sendiri, bahkan asisten pun menyarankan untuk menjadikan percobaan-percobaan kami sebagai salah satu program pada masa KKN (Kuliah Kerja Nyata) nantinya. Wah, menarik ya :)

So, praktikum jadi beban? Enggak banget buat saya. Praktikum itu menyenangkan. Just enjoy it :)

-Have a nice November :)-