5/30/10

Terbangun

Apa ini yang trasa perih lg?
Bukannya sudah pergi?
Loh, kata siapa juga sudah pergi?
Mungkin hanya sesaat saja?
Huhhhh!


Kata orang, pertama kali merasakan sayang dengan seseorang itu indah dan tidak dapat dilupakan. Dulu saya menanggapnya hanya sekedar kalimat sok puitis saja. Tapi tak menyangka. Kalimat itu akhirnya ngena ke diri saya sendiri.

Indah. Pasti. Saya tetap bersyukur pernah merasakan hal itu pada dia. Meski tentu saja, tak cuma rasa indah yang ada. Bahkan, mungkin lebih banyak pedihnya?
Saya tak mau tahu..

Dia itu selalu membuat saya nyaman. Padahal dia tidak berbuat apapun, hanya ada di samping saya saja. Cukup itu saja.

Sudah hampir setahun tidak bertemu dengannya, bahkan berkomunikasi dengannya. Saya merasa dia sangat asing sekarang. Jauh.

Awalnya saya mengira bayang-bayang dia sudah hilang dilenyapkan waktu. Tapi malam ini, saat saya terbangun, kok masih ada dia ya rasanya?
Disini. Di bagian diri saya. Gawat!

Bagaimana nantinya jika bertemu dia nanti-nanti ya?
Apa dia seperti dulu?

5/16/10

Memilih

Kata orang hidup itu nggak gampang. Ada lagi yang bilang hidup itu pilihan. Nah, bukannya memilih itu yang sulit?

Dalam hidup tuh selalu ada saat kita harus memilih. Sebenarnya bisa sih kalo kita mau milih dua, tiga atau seberapapun kalo kita sanggup (seperti baju, dll), tapi tentu saja tidak semua hal bisa dipilih lebih dari satu. Dalam banyak kondisi, kita hanya bisa memilih satu dan itu sangat sulit buat saya yang selalu bimbang memilih.

Katanya, kalau memilih sesuatu itu kita harus mikir-mikir dulu, jgn sampai salah pilih supaya nggak nyesal. Tapi kalau dipikir-pikir terus, kok saya makin bingung ya? Kalau langsung memutuskan, takut pula keputusan saya hanya keputusan asal-asalan yang sekilas terlintas di benak. Padahal ini mengenai hidup saya. Kalau tanya si ini dan si itu, loh, kan mereka tidak tahu apa-apa tentang saya. Saya yang paling tahu saya itu siapa dan apa yang inginkan. Tapi,kok saya sendiri saja tidak tahu apa yang saya inginkan?

Duh. Bingung.
Mau nurutin suara hati, tapi yang mana?

5/10/10

Membosankan

Saya itu orangnya cepat bosan. Bosan makan ini, bosan pakai baju ini, bahkan terkadang bosan terhadap seseorang :p

Akhir-akhir ini ada kebosanan baru saya, yaitu bosan ngetik. Awalnya, saya semangat dan rajin ngetik ( baca: ngetik pakai mesin tik =.= ) laporan. Tiap hari sabtu dan minggu, biasanya ngetik dan hari senin udah selesai. Tapi akhir-akhir ini, bosannya bukan main. Liat mesin tik itu aj rasanya mual. Niat aja nggak ada, gimana mau ngetik dengan terpaksa. Huh! Saya benci ngetikkkkk..

Tapi mau gimana lagi. Besok sudah pratikum, saya terpaksa harus ngetik :(
Kali ini benar-benar karena terpaksa. Membosankan..

Tukkkk tukkkkkkk tukkkkk..
Tangan saya pegel-pegel lagi mengetik >.<


Hari ini aku disini
Melihat keadaan sekitar
Lelah, membosankan
Semuanya begini-begini saja
Letih, mual
Keliatannya yang itu-itu saja
Ingin teriak pada dunia
Tolong hentikan! Hentikan hal-hal yang membosankan ini!
Tapi dunia tak bisa berbuat apa-apa
Karena kebosanan merupakan bagian darinya



Padang,
kos

5/2/10

PANAS!

Y ampun, dari hari ke hari bumi semakin panas saja. Panasnya itu bukan panas biasa, tapi panas yang menyengat. Ampun-ampun deh. >.<

Semua orang pasti udah tahu, ini semua efek dari global warming. Global warming itu banyak penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah jumlah karbondioksida yang semakin meningkat. Jumlah karbondioksida yang semakin meningkat di udara, dapat merusak lapisan ozon. Sehingga, ozon yang melindungi bumi kita semakin tipis. Pantas panas makin menyengat. Bisa-bisa kita gosong entar :p

Kalau cara mengurangi jumlah karbondioksida di udara, tentu saja kebanyakan dari kita sudah tahu. Contohnya saja, kita bisa mengurangi pemakaian AC dan juga listrik yang berlebihan. Cara lainnya, kita bisa sama-sama menanam pohon. Selain indah dipandang, tentu saja pohon juga dapat menyerap zat-zat kimia berbahaya yang ada di udara.

Sekian yang saya ketahui. Kalau ada salah-salah ya mohon dimaklumi. Saya masih belajar :)

Mari kita bersama memikirkan cara melindungi bumi kita ini. If we don't, who will?