3/29/10

Arti Hujan

Saya itu cinta hujan. Buat saya, hujan itu punya arti yang sangat luar biasa. Tanpa hujan, rasanya bukan hidup :)

Saya benci musim kemarau. Panas matahari yang menyengat, keringat yang bercucuran, saya tidak suka semua itu.

Hujan itu menyenangkan. Kehadirannya seperti magnet pembangkit semangat buat saya. Suara rintiknya, kesejukan yang dibawanya, saya tidak pernah bosan dengan sensasi hujan. Saat saya merasa kesal, hujan dengan gampangnya melenyapkan peluh, kesal saya. Hujan itu ajaib buat saya. Hujan juga romantis :)


Sering ada yang bertanya pada saya, kenapa sih bisa suka hujan? Biasanya saya bingung mau jawab apa. Itu sama halnya jika ditanya mengapa saya bisa bersama dia yg sekarang bersama saya. Jawabannya cuma satu, "Saya bahagia."

Sebenarnya saya nggak suka main hujan. Tapi musim hujan membuat saya harus hujan-hujanan. Entah karena keadaan atau memang saya menginginkannya? Biar waktu yang menjawabnya :)

Dan saya akan selalu mencintai sang hujan..

3/28/10

Pratikum itu menegangkan

Hari ini pratikum *tettt (sensor). Pratikum ini selalu mendebarkan buat saya. Responsinya,ampun deh buat deg-degan. Blm lagi kalo gagal responsi tulisan, kena deh responsi lisan yang jauh lebih menegangkan :)

Saya berangkat dengan teman saya, naik bus kampus. Tiba-tiba, ada teman yang nelpon. Katanya, asisten udah datang dan nyuruh masuk lab. Wah! Kami panik. Kami lari-larian dengan jantung yang berdebar-debar menaiki anak-anak tangga.Teman saya sampai duluan. Saya sampai dengan ngos-ngosan dan teman saya berkata,"nggak boleh masuk. Disuruh keluar." Oh God! Bisa bayangkan betapa hancurnya saya mendengarnya. Pengen nangis. Nggak ikut pratikum sekali aja, udah pasti ngulang tahun depan :(
Saya sempat berpikir mau pindah jurusan loh :p

Lalu, ada asisten yang keluar dan bilang,"Loh,kok disini. Tadi kan disuruh masang jas lab diluar."
Gubrak! Ternyata teman saya yang nggak ngerti bahasa minang itu salah paham. Akhirnya kami masuk, meskipun ujung-ujungnya kena responsi lisan. Tapi tetap bersyukur, thanks God :)

3/10/10

Tidak Tahu

Saya tidak tahu bagaimana semua ini bisa terjadi. Takdir? Jalan hidup? Atau sekedar bumbu-bumbu kehidupan? Atau apalah itu namanya. Mencari tahu apa itu pun saya tidak ingin. Biarlah berjalan seperti apa adanya, bukan ada apanya.

Saya tidak bisa menjelaskan panjang-lebar bagaimana arti dia bagi saya. Karena saya memang tidak tahu apa-apa. Yang saya tahu, saya bahagia saar bersamanya. Rasa itu sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Perbedaan. Tidak pernah sedikitpun terbersit di benak saya untuk mengingat-ingat perbedaan kami. Karena saya tahu, setiap ingat, rasanya akan perih.

Kata orang, hidup itu untuk dijalani. Ya, begitu jugalah dengan saya sekarng. Saya cuma bisa menjalani tanpa melihat apapun itu. Saya cuma bisa menjalani sesuai kehendak hati saya. Saya mau begini dan tolong biarkan begini. Entah sampai kapan..

3/6/10

Bulan Maret

Bulan Maret rasanya kok berat sekali ya. Saya merasa seakan diimpit sebuah batu besar, sesak sekali rasanya. Nggak tahu kenapa, bulan ini saya merasa benar2 jatuh. Banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak saya duga dan menyebalkan tentunya.

Beban itu nggak jauh-jauh dari kuliah. Bukan saya mau menjadikan kuliah itu beban. Karena pasti saya nanti diomelin mama lagi. Pasti gini lagi kata mama, "Nggak boleh ngeluh-ngeluh, kamu sendiri yang berkeras mau kuliah disana". Sebenarnya saya nyesal dan benar-benar nyesal milih disini. Saya sok-sok yakin kuat jauh dari orangtua, jauh dari keluarga, dan teman-teman. Disini rasanya berat sekali, apalgi sekarang-sekarang ini.

Tugas semuanya numpuk. Deadline-nya berdekatan. Saking banyaknya tugas, semua tugas saya tidak ada yang terselesaikan dengan baik. Semuanya kacau. Kuliah, ujian pun semuanya kacau. Sesaat, saya pernah merasa putus asa dengan kuliah yang seperti ini. Entah mengapa, di bulan maret semua kekesalan itu menumpuk jadi satu. Ada apa dengan bulan ini?