5/17/12

Transisi


Sinar itu semakin meredup,
Tak lagi benderang seperti dulu
Sumbernya sudah hilang, pergi,
tak tahu kemana,
seakan katakan, tak usah lagi cari
Sinar itu semakin hilang,
lenyap tanpa sampaikan apa-apa


Baru-baru ini saya sedang dalam masa transisi. Transisi dari kos ke rumah kontrakan, juga transisi urusan hati. Semuanya terasa berbeda. Ya, begitulah namanya transisi.

Tidak beberapa lama lalu, saya pindah kos (lagi).  Kali ini ke rumah kontrakan bersama teman-teman. Teman-teman baru dan kondisi rumah yang baru, pastilah berbeda. Dalam masa transisi itu, saya mencoba untuk belajar memahami orang-orang baru. Saya menyadari bahwa saya orang yang cukup lama dalam masa transisi ini. Bagi saya, tidak mudah menyesuaikan diri ke suatu keadaan yang berbeda. Namun saya tidak mau berhenti. Saya terus mencoba sekuat kemampuan saya. Pasti bisa nantinya.

Tidak hanya kos, saya juga mengalami transisi hati. Jelas ini transisi yang berat bagi saya. Yang dulu begitu, sekarang jadi begini. Awalnya semuanya terasa sama saja. Toh kondisinya masih sama. Namun beberapa hari ini saya baru merasakan bedanya. Ingin teriak rasanya. Saya lelah, sungguh lelah dengan kondisi seperti ini. Bukannya saya ingin yang dulu tetap seperti dulu, namun setidaknya ya berjalan dengan biasa saja, tidak perlu ada perbedaan yang signifikan seperti sekarang. Benar-benar saya tak tahu lagi harus bilang apa. Mungkin ujung-ujungnya akan menjadi begini ya. Saya saja yang tak menyadarinya.

Kalau dipikir-pikir, masa transisi itu baik juga. Banyak pelajaran yang dapat diperoleh dari masa transisi. Saya mesti berjuang lebih keras lagi. Saya menyadari disinilah saya semakin dibentuk oleh-Nya. Ya, ini penting bagi saya. Saya percaya, Dia tidak akan pernah meninggalkan saya sendirian. Selalu ada uluran tangan-Nya saat saya tak tahu harus kemana mengadu. Saya kuat karena kuasa-Nya. Saya mampu oleh karena kekuatan dari-Nya. Semoga masa transisi ini berjalan dengan baik. Hwaiting!^^