Memasuki bulan Desember, menjalani bulan Desember, sungguh
tak terasa bagi saya. Tiba-tiba saja rasanya bulan Desember tiba, serasa hanya
beberapa jam, eh sudah tanggal belasan Desember. Wah, wah. Hal ini mungkin
terjadi karena saya harus mengerjakan “sesuatu” dengan batas akhir akhir bulan
ini. Jadi, bulan ini terasa lebih cepat berlalu dari bulan-bulan sebelumnya :D
Apa ya “sesuatu” itu? Ya, apalagi kalau bukan tugas akhir. Sebagai
mahasiswa tingkat akhir, sepertinya pergumulannya tidak jauh berbeda. Kalau
tidak proposal, ya skripsi. Ada mahasiswa tingkat akhir yang dulunya tenang-tenang
saja, kemudian jadi galau. Ada mahasiswa tingkat akhir yang dulunya selalu
senyum, eh jadinya bermuram durja :D Dan banyak pengaruh-pengaruh lain dari
tugas akhir ini. Kalau saya pribadi, sepertinya mata saya jadi bengkak setelah
begadang akhir-akhir ini. Pengaruh lainnya, saya jadi makin sering minum capucino
tiap malam.. O.o
Sebelum semangat-semangatnya mengerjakan proposal ini, saya
masih berkutat dengan ujian semester saya. Masalahnya ya itu, batas akhir
proposal bertepatan dengan masa ujian. Awalnya saya berpikir bahwa menulis
proposal itu tidak susah. Toh tinggal cari referensi, lalu kembangkan dengan
pikiran kita. Ternyata oh ternyata saudara-saudari, sungguh menyulitkan!
>.<
Mungkin karena otak saya dipaksa berpikir secara cepat padahal
tak mampu :P Mungkin juga karena saya kelelahan. Yang pastinya, ternyata
membuat suatu karya tulis ilmiah itu susah. Sama sekali tidak seperti yang saya
bayangkan. Rasanya berbeda dengan menulis catatan di blog ini atau menulis
opini atau menulis cerpen, dan jenis tulisan lainnya. Menulis karya ilmiah
memang masih baru buat saya. Baru di tahun akhir kuliah ini, saya bertemu
dengan “beliau” loh >.<
Untung saja ada beberapa hari waktu senggang saya, menjelang
ujian berikutnya. Saya berharap waktu ini bisa saya gunakan untuk menyelesaikan
proposal ini. Semoga, semoga :D
Oh, ya, ada lagi pergumulan saya. Sebenarnya saya sudah
mengikhlaskannya sih, tapi tetap aja harapan dibaliknya :D Ya, sepertinya saya
tidak bisa merayakan natal bersama keluarga di rumah. Padahal awalnya saya
sangat antusias menantikan bulan Desember agar bisa merayakan natal bersama
keluarga, utuh. Namun, ternyata oh ternyata (lagi), seminar proposal bidang
penelitian saya ini akan diadakan sekitar 2-3 hari setelah natal. Jadi, sangat
tidak mungkin pulang ke rumah, kemudian balik lagi kesini keesokannya. Selain jauh
dan melelahkan, biayanya juga cukup besar >.< Alhasil, saya rela natalan
disini. Toh damai natal tidak berkurang dalam hati saya meskipun tak bersama
keluarga terkasih :)
Tapi, jauh, jauh, jauh, dan sangat jauh di lubuk hati
saya, saya masih mengharapkan adanya keajaiban ;) Saya berharap seminar saya
diundur menjadi awal tahun depan, bukan bulan ini. Ada kemungkinan sih, tapi ya
saya ingin menyerahkannya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia boleh berharap,
tapi saya yakin bahwa Tuhan punya yang terbaik buat saya. Desember ini tak boleh menjadi Desember yang redup bagi saya, Pokoknya tetap
Desember ini Desember ceria buat saya. Senang gak senang, enak gak enak, lelah, penat, mau berhenti, namun menjalani hidup dengan sukacita adalah suatu keharusan bagi saya :D Tetap semangat! ^^
[ercaya saja apa yang terjadi bulan ini memang yg terbaik yg sudah Tuhan rencanakan :) good luck untuk semuanya, ya :)
ReplyDeleteDesember ceria?
ReplyDeleteSekarang Januari bahagia dong :D
Met tahun baru neng, wish u all the best deh ^^