5/13/13

Lagu Tentang Hujan


Entah sejak kapan tepatnya saya mulai menyukai hujan. Suaranya, kesejukan yang dibawanya, membuat saya jatuh cinta. Kehadiran hujan membuat saya selalu tersenyum dan merasa bahagia. Ya, saya mencintai hujan.

Tapi, saya ingat bahwa saat itu saya masih siswi SMA. Anak-anak SMA punya kesukaan—ketertarikan—pada suatu hal. Contohnya, sahabat saya Rika. Dia menyukai bintang. Segala pernak-perniknya berlambangkan bintang. Gantungan kunci HP-nya berupa bintang, wallpaper HP-nya gambar bintang, layout Friendster-nya ada bintang-bintang, sampai bajunya pun ada simbol bintang-bintang. Lain lagi dengan Icha. Sahabat saya satu ini dulunya menyulai kupu-kupu. Sama seperti Rika, ada banyak barang yang dimilikinya bergambarkan kupu-kupu. Kalau Riri beda lagi, dia menyukai warna pink. Pernak-perniknya pun serba pink. Mungkin salah satu alasan saya sampai sekarang menyukai warna pink karena terpengaruh dengan Riri :D Dan saat mereka memilih ketertarikan mereka masing-masing, saya memilih menyukai hujan.

Tak berbeda dengan mereka, saya pun mulai menyukai hal-hal yang berhubungan dengan hujan. Saya mulai suka menulis tentang hujan. Puisi hujan, cerita tentang hujan, hingga lagu tentang hujan. Kali ini saya akan bercerita khususnya tentang lagu yang berhubungan dengan hujan.

Waktu itu saya masih pecinta hujan yang amatir :D banyak hal yang tidak saya ketahui tentang hujan. Pokoknya saya mau dibilang pecinta hujan, titik! :D Mungkin seperti anak SMA kebanyakan yang mencari kesukaannya, identitasnya, saya pun begitu. Saya merasa bangga dengan menyebut diri saya pecinta hujan :D

Kelas 2 SMA, ujian praktek seni musik kami adalah menciptakan sebuah lagu dan menyanyikannya di depan guru seni. Waktu itu kami jadi sibuk belajar main alat musik untuk menciptakan lagu. Alat musik yang  popular di kelas kami adalah gitar. Hal ini dikarenakan hampir semua—hanya 1 atau dua orang—anak cowok di kelas kami yang tidak bisa memainkan gitar. Alhasil, tiap kelas kosong—guru tidak masuk karena berhalangan—kami bernyanyi bersama dengan diiringi gitar yang dimainkan anak cowok. Wah, memang masa-masa itu begitu indah dan tak akan bisa dilupakan :D Ya, kelas kami bisa dibilang kelas pecinta musik. Tidak cuma anak cowok, juga ada beberapa anak cewek yang bisa main gitar. Kami sekelas suka musik. Bahkan, saat ada perlombaan menyanyi antar kelas saat peringatan hari guru, kelas kami mendapat juara 1 :D Memang sih itu berkat salah seorang teman cowok yang memang berbakat musik. Hampir semua alat musik bisa dia mainkan. Lagu-lagu yang kami bawakan saat lomba itu, dia yang mengaransemennya :D Wajar juga kami menang :D

Nah, sejak itu saya juga ikut belajar main gitar. Saya benar-benar belajar sendiri. Lihat-lihat teman yang main gitar di kelas, kemudian di rumah saya coba praktekkan. Akhirnya saya mulai tahu kunci-kunci gitar dasar. Dengan bermodalkan itu, saya menciptakan lagu tentang hujan. Ya, dulu saya tidak tahu lagu tentang hujan yang hits. Sampai-sampai seorang teman lelaki yang memperkenalkan lagu Hujan-nya Utopia pada saya. Saya langsung jatuh cinta begitu mendengar lagu itu. Liriknya, musiknya, saya benar-benar menyukainya. Terlebih lagi karena tentang hujan. Seketika lagu Hujan-nya Utopia menjadi lagu favorit saya, yang saya putar berulang-ulang di HP :D

Selain lagu Hujan-nya Utopia, lagu tentang hujan yang kedua saya dengar waktu itu adalah lagu ciptaan teman lelaki saya itu. Dua baris liriknya saya letakkan sebagai header di blog saya ini :D Ya, saya juga suka sekali dengan lagu teman saya ini. Agaknya saya bersyukur malam sebelumnya kami bertengkar sampai akhirnya dia membuatkan saya lagu ini :D Padahal sebelumnya udah berminggu-minggu saya memaksanya menuliskan puisi tentang hujan sebagai kenang-kenangan sebelum kami tamat SMA. Waktu itu memang saya dan teman-teman sekelas berusaha memberi kenang-kenangan sebelum berpisah. Eh, akhirnya dia sendiri yang menyodorkan flashdisk yang berisikan lagu itu pada saya. Sepertinya itu salah satu bentuk permintaan maafnya :D Berikut lirik lagu ciptaan teman saya yang diberinya judul Hujan:

Hujan yang turun 
Perlahan merintik-rintik 
Ku duduk termangu 
Di jendela kamarku


Izinkanlah diriku
Mendengar rintikan tarian hujanmu 


Hanya hujan 
yang bisa mengisi kehampaanku 
Hanya hujan 
yang bisa membuatku kuat berdiri sendiri….

Sederhana tapi liriknya terasa nyata sekali. Ya, benar. Saat saya letih minta ampun, saat saya sedang kangen rumah atau sahabat-sahabat, hujan adalah obatnya. Hujan membuat saya merasa damai, tenang, dan nyaman. Menakjubkan.

Saya tidak tahu apa sahabat-sahabat saya sejak SMA masih menyukai hal-hal yang mereka sukai sewaktu SMA. Komunikasi kami masih baik. Namun, tiap bertemu kami sama sekali tidak menceritakan hal-hal kecil di masa lalu. Biasanya kami bercerita tentang bagaimana kuliah dan kabar teman-teman lainnya. Meskipun begitu, saya masih menyukai hujan hingga detik ini. Ya, saya masih mengagumi hujan dan rasa bahagia oleh karenanya. Masih dan mungkin akan terus menyukainya…. :)

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar. Kritik dan sarannya sangat bermanfaat buat saya. Terima kasih :)