5/5/13

Penelitian Ini


Ya, akhirnya saya sampai di titik ini. Sungguh tak terasa. Serasa berapa hari lalu saya berperan sebagai mahasiswa baru—pakai pita rambut warna kuning, pakai rok panjang, nyeletuk “Uni” atau “Uda” tiap berpapasan dengan senior, dan hal-hal lain semasa ospek setahun awal kuliah itu. Namun, sekarang status saya sudah berubah menjadi mahasiswa tingkat akhir. Wah, dengar sebutan itu saja sudah berat rasanya -.-“

Seminar kolokium sudah, seminar proposal juga. Sekarang saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi. Setelah penelitian selesai, barulah menyusun skripsi. Selanjutnya, seminar hasil, lalu ujian kompre. Ckck. Ternyata perjalanan saya masih agak panjang >.<

“Sudah sampai mana?” Sepertinya itu pertanyaan yang paling sering ditanya oleh mama saya. Bukan mendorong untuk buru-buru lulus kuliah—tapi kalau bisa lebih cepat kenapa tidak—, saya pikir mama pasti ingin tahu sudah sejauh mana penelitian saya saat ini. Jujur saya bingung ingin menjelaskan bagaimana pada mama. Kenyataannya, saya merasa penelitian saya tidak ada perkembangannya. Masih coba-coba -.-“

Ceritanya begini… Saya dan teman-teman yang sama pembimbing I-nya, melakukan penelitian sesuai proyek dosen pembimbing ini. Masalahnya, ada banyak hal yang belum jelas menurut kami dalam proyek ini. Mulai dari prosedur kerja sampai perhitungan pembuatan larutannya. Ah, masih membingungkan. Meskipun kami telah menyelesaikan tahap try and error, tapi hasil penelitian yang kami peroleh beberapa minggu ini masih belum sesuai harapan. Ah -.-“

Masalah lainnya, ternyata judul skripsi saya dan teman-teman satu bimbingan ini berbeda loh dengan proyek dosen ini. Lah, saya jadi bingung maksud dosen ini apa >.< Masa beberapa minggu ini kami baru melakukan penelitian untuk proyek sang dosen. Sementara penelitian kami belum sama sekali dimulai. Ah, saya benar-benar stres setiap memikirkan ini -.-“ Namun, baru-baru ini saya mendengar bahwa dosen ini berniat menyamakan judul skripsi kami dengan proyeknya. Sehingga, apabila proyek sang dosen—yang sedang kami kerjakan ini—selesai, penelitian kami juga selesai. Tinggal menyusun skripsi. Tapi, itu juga belum pasti. Kami serasa masih digantung—tak jelas. Padahal laboratorium semakin sepi. Teman-teman satu laboratorium udah pada mau selesai dan sudah ada yang selesai penelitian. Ah, iri rasanya >.<

Penelitian ini benar-benar menyita pikiran saya, rasa-rasanya semangat menjadi surut mengingat pergumulan ini. Belum lagi fisik pun juga kena sita. Bayangkan? Saking melelahkannya penelitian itu, tiap pulang penellitian saya selalu langsung terkapar di kasur—tidur dari sore hingga malam. Parahnya, malamnya saya susah tidur tepat waktu. Alhasil, beberapa hari ini saya baru bisa tidur hingga hampir subuh. Menyiksa >.<

Tapi, saya sudah tak seegois sebelumnya kok. Sebelumnya saya benar-benar membiarkan tubuh ini begitu saja, mau habis ya habislah. Terserah saja lah. Ya, begitu pikir saya karena sudah terlampau lelah. Namun, saya sudah menyadari bahwa saya salah. Saya ingin menjaga tubuh pemberian-Nya ini. Jadi, meskipun mual dan tak enak, saya minum susu sebelum dan sesudah penelitian. Tak hanya itu, saya juga mengkonsumsi suplemen makanan agar tak “tewas” seperti sebelumnya. Ya, saya harus kuat!

Hal baiknya dari penelitian ini adalah kami melakukannya di Laboratorium Pengujian dan Penelitian PT Semen Padang. Alasan sang dosen membawa kami kesini adalah karena kelengkapan peralatannya, sehingga tak harus mengantri memakai alat seperti di laboratorium kampus saya. Meskipun disana kami tidak mempunyai ruangan— numpang—tapi memang penelitian jadi lebih cepat selesai. Tak hanya itu, kami juga bisa memperoleh wawasan dari karyawan yang bekerja disana. Amat-amati dan tanya-tanyai, itu juga beberapa aktivitas lain kami disana :D

Berikut foto-foto disana :
Sekilas gambaran Laboratorium Pengujian dan Penelitian PT Semen Padang


Saya (baju biru) dan Silvi (teman satu bimbingan) :D


Saya dan Rina (teman satu bimbingan) numpang foto di depan Dep. Rancang Bangun & Rekayasa PT Semen Padang :D




Tidak ada kata yang tepat untuk menggambarkan betapa lelahnya kami melakukan penelitian ini. Namun, saya ingin menikmati penelitian ini. Saya ingin berusaha menikmati setiap kelelahan ini, kemumetan pikiran oleh karena ini, dan juga pelatihan-pelatihan diri—melatih kesabaran, emosi. Ya, menikmati dan tidak menjadikannya hanya sekedar rutinitas. Saya mau melakukan yang terbaik dan dengan segenap hati dalam hal apapun, termasuk penelitian ini karena saya tahu bahwa Ia selalu menyertai dan sudah begitu baik pada saya. Jadi, tidak ada yang “terlalu” untuk diberikan pada-Nya, bukan? :) Hwaiting!^^

3 comments:

  1. semoga cepet jadi sarjana ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat berharap begitu, mbak :D

      Delete
    2. Serasa lg promosikan suatu produk "susu dan suplemen",fan..
      Tp, b'hasil di "cut"..:D

      Tetap smgt,fan..:)
      Ga ad yg sia2 kQ,kalo Qt ngerjain'a dgn tulus..
      Apapun yg akan jd k'putusan'a ntr..:)

      Delete

Silahkan berkomentar. Kritik dan sarannya sangat bermanfaat buat saya. Terima kasih :)